Kesepuluh alasan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, karena kita ingin hidup di dalam naungan ridha
Allah سبحانه و تعالى . Sedangkan Allah سبحانه و
تعالى telah menegaskan di
dalam Kitab-Nya bahwa satu-satunya agama atu jalan hidup yang diridhai-Nya
hanyalah agama Islam. Tidak ada seorangpun Muslim yang pernah membaca ayat di
bawah ini kecuali pasti akan menjadikan Islam sebagai satu-satunya pilihan
agama yang ia anut. Karena Allah سبحانه
و تعالى hanya meridhai atau melegalisir agama Islam,
bukan agama selain Islam.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah
hanyalah Islam." (QS. Ali Imran [3] : 19)
Seorang Muslim sangat peduli memperoleh ridha Allah سبحانه و تعالى
dalam hidupnya. Ia tidak risau jika pak RT atau pak RW atau presiden atau
bahkan penguasa negara superpower sekalipun tidak ridha kepadanya. Tapi ia
sangat risau jika Allah سبحانه
و تعالى Penguasa langit dan bumi tidak meridhai
hidupnya.
Ayat di atas bukan saja menegaskan bahwa penganut agama
Islam bakal memperoleh ridha dan restu Allah سبحانه
و تعالى , tetapi secara implisit juga menegaskan
bahwa barangsiapa mencari agama selain Islam berarti ia hidup di dunia tanpa
keridhaan Allah سبحانه و تعالى . Jika Allah سبحانه
و تعالى tidak ridha kepadanya berarti ia bakal
menderita kerugian di akhirat nanti. Sebab murka Allah سبحانه و
تعالى menanti dirinya.
Bagaimana tidak? Allah سبحانه
و تعالى telah memberikan begitu banyak nikmat —lahir
maupun batin— kepadanya, namun ia malah tidak bersyukur terhadap nikmat yang
paling utama, yaitu hidayah agama Islam. Bukti tidak bersyukurnya ialah dia
memilih agama selain Islam yang sesungguhnya menjauhkan dirinya dari Ridha
Allah سبحانه و تعالى .
وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا
فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran [3] : 85)
Keridhaan Allah سبحانه
و تعالى akan tercurah kepada kita karena kita
memilih untuk beridentitas Islam, bukan yang lainnya. Sebab Allah سبحانه و تعالى
menyuruh kita saat berinteraksi dengan penganut agama lainnya agar menawarkan
prinsip hidup tauhid kepada mereka sebagai kesepakatan bersama. Tetapi kemudian
jika mereka berpaling, kita tidak disuruh untuk berkompromi dengan mereka,
misalnya dengan mencari identitas “pertengahan” seperti nasionalisme dan
sejenisnya. Allah سبحانه و تعالى menyuruh kita untuk memproklamirkan diri
sebagai orang-orang yang beridentitas Islam.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ
تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ
بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلا نَعْبُدَ إِلا
اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ
شَيْئًا وَلا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا
بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
"Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang)
kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan
kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia
dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai tuhan selain Allah'. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada
mereka, 'Saksikanlah, bahwa kami adalah kaum muslimin (orang-orang yang
berserah diri kepada Allah)'." (QS. Ali Imran [3] : 64)
Kedua, kita menganut agama Islam karena ingin hidup seirama
dengan gerak alam semesta. Seluruh makhluk di langit maupun di bumi bersikap
“Islam” atau berserah-diri, bersujud, tunduk dan patuh kepada Allah سبحانه و تعالى
. Maka kita tidak ingin memilih irama yang berbeda dengan gerak alam. Kita kaum
Muslimin sangat merasa perlu untuk hidup dalam harmoni keserasian dengan alam
seluruhnya.
أَلَمْ
تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ
لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ
وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ
"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah
bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung,
pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada
manusia?" (QS. Al-Hajj [22] : 18)
Kita menganut Islam karena kita ingin dengan sukarela
berserah diri kepada Allah سبحانه
و تعالى . Kita sangat sadar bahwa kita semua berasal
dari Allah سبحانه و تعالى dan akan dikembalikan kepada Allah سبحانه و تعالى
sebagai akhir perjalanan hidup.
أَفَغَيْرَ
دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ
أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ
يُرْجَعُونَ
"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri (aslama) segala apa yang di langit
dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka
dikembalikan.” (QS. Ali Imran [3] : 83)
Ketiga, kita menganut agama Islam karena ingin dikumpulkan
bersama orang-orang terbaik sepanjang zaman. Dari zaman ke zaman, dari negeri
ke negeri Allah سبحانه و تعالى mengutus para Nabi dan Rasul-Nya untuk
menyampaikan pesan Allah سبحانه
و تعالى bahwa hidup di dunia ini adalah untuk
menjalankan misi beribadah kepada Allah سبحانه
و تعالى semata dan menjauhkan diri dari
musuh-musuh-Nya yaitu para thaghut. Berfihak kepada al-haq (kebenaran) dan
tidak berkompromi dengan al-bathil (kebatilan).
Para Nabi dan Rasul Allah merupakan manusia-manusia terbaik
sepanjang zaman. Kita ingin dikumpulkan bersama mereka kelak di Akhirat nanti.
Oleh karena itu kita menganut Islam. Sebab Islam merupakan agama yang telah
dianut bahkan diperjuangkan oleh setiap Nabi dan Rasul Allah sepanjang sejarah.
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا
أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى
إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى
وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا
نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ
وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
"Katakanlah, 'Kami beriman kepada Allah dan kepada apa
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak,
Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi
dari Rabb mereka'. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan
hanya kepada-Nya-lah kami menjadi kaum muslimun (menyerahkan diri)." (QS.
Ali Imran [3] : 84)
Bahkan kita sangat berambisi agar bisa dikumpulkan bersama
orang-orang terbaik sesudah level para Nabi dan Rasul Allah, yaitu para
shiddiqiin (orang-orang yang selalu dalam kebenaran), syuhada (orang-orang yang
mati syahid terbunuh oleh musuh-musuh Allah سبحانه
و تعالى ) serta sholihiin (orang-orang yang
menyibukkan diri mengerjakan amal ibadah dan amal sholeh). Sebab mereka inilah
orang-orang yang paling pantas kita jadikan sebagai sebaik-baiknya teman setia
di dunia maupun di Akhirat kelak.
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ
مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ
النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
"Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya),
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh
Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan
orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS.
An-Nisa [4] : 69)
(Berlanjut Insya Allah)
sumber : www.dakwatuna.com
mantap gan artikelnya, jadi mau instropeksi diri nih . .. terima kasih ya
BalasHapusya Allah aku bersyukur berada dalam agamamu . .
BalasHapuslebih dari 10 alasannya kita harus masuk Islam :D
BalasHapus