Senin, 19 Maret 2012

Otak Sampah Kaum Liberal: Paganisme, Pelecehan Agama & Percabulan


SEMARANG (voa-islam.com) – Di samping kekafiran akidah dan kesesatan logika, ternyata para dedengkot Islam Liberal juga terjangkiti pemikiran mesum. Sehingga tak segan-segan para misinonaris JIL (Jaringan Islam Liberal) memfatwakan ciuman cewek dan cowok yang bukan yang bukan mahram bukan dosa, tapi shadaqah yang bernilai ibadah.
Data-data kesesatan kaum liberal itu diungkapkan Ustadz Fuadz Al-Hazimi di hadapan ratusan jamaah Masjid Darul Muttaqin Sidomukti, Tlogosari, Semarang, Sabtu malam (17/3/2012).
Dalam paparan presentasi bertajuk “Pluralisme dalam Pandangan Syari'ah Islam” itu, Ustadz Fuadz menampilkan fakta dan data pemikiran sampah kaum liberal yang diambil langsung dari sumber para dedengkot liberal. Inilah beberapa ocehan para dedengkot liberal dalam akun twitternya masing-masing:
Mohamad Guntur Romli: Islam adalah agama oplosan Tuhan
“Adakah Islam yang murni? Tidak ada. Karena dari sononya Islam adalah ajaran oplosan.”


Saidiman: Menyembah matahari lebih penting daripada ibadah kepada Allah
“Acapkali saya berpikir, memuja matahari itu lebih penting dari memuja selainnya. Dia selalu memberi kita pagi yang indah ini.”

Senin, 12 Maret 2012

Taubat (Bagian ke-3): Yang Menyebabkan Dosa Kecil Menjadi Besar di Sisi Allah SWT

Yang Menyebabkan Dosa Kecil Menjadi Besar di Sisi Allah SWT
1. Jika dilakukan terus menerus

dakwatuna.com - Allah SWT berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ﴿١٣٥﴾
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.  (QS. Ali Imran: 135)

Dosa besar yang hanya dilakukan sekali, lebih bisa diharapkan pengampunannya dari pada dosa kecil yang dilakukan terus menerus, jika seorang hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah dosa niscaya akan menjadi besar di sisiNya.