Sabtu, 31 Juli 2010

Mengapa membaca al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?

Baru saja saya membaca sebuah tulisan pada secarik kertas yang tertempel pada dinding kantor teman saya. Sebuah tulisan tua dari internet. Mungkin sebagian pengunjung sudah pernah membacanya, namun merupakan temuan baru bagi saya. Judulnya adalah: Why do we read quran, even when we do not understand even a single arabic word? Sebuah tulisan indah yang amat menyentuh hati yang saya coba terjemahkan dengan judul di atas: Mengapa membaca al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?

Senin, 19 Juli 2010

Ridha

Ridha bermakna menerima semua realita takdir dan ketentuan Allah dengan senang hati, ikhlas, lapang dada, bahagia, tanpa merasa kecewa atau marah. 
Walaupun ketentuan Allah tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita dan kadang membawa kita pada kesedihan. Saya mengatakan demikian, karena kadang realita kehidupan memang ada yang membawa kita pada kekecewaan dan kesedihan. Tapi kalau kita bisa ridha menerima semuanya dan mengembalikan semua kejadian pada Penguasa Segala Kejadian (Allah), maka kita akan terbebas dari rasa kekecewaan dan kesedihan hingga kita pun bisa berlapang dada menerima kenyataan hidup, ridha menerima ketentuan-Nya. Karena sesungguhnya, tidak ada ketentuan-Nya yang buruk, semua pasti ada hikmahnya, hanya saja memang kadang butuh waktu bagi kita untuk memahami, hikmah apa yang terkandung dalam setiap ketentuan-Nya.

Dalam hadits atha’, Ibnu Abbas berkata: Ketika Rasulullah SAW menemui sahabat – sahabat Anshor, Beliau bersabda: ”apakah kamu orang – orang mukmin?” , lalu mereka diam, maka berkatalah Umar : “ Ya, Rasulullah”. Beliau SAW bersabda lagi: “ apakah tanda keimananmu?”, mereka berkata: “ kami bersyukur menghadapi kelapangan, bersabar menghadapi bencana, dan ridha dengan qada’ ketentuan Allah”, kemudian Nabi SAW bersabda lagi:”Orang- orang mukmin yang benar, demi Tuhan Ka’ba”.

Dalam hadits diatas diterangkan dengan jelas bahwa ridha merupakan tanda dari keimanan seseorang, ridha adalah suatu maqam mulia karena didalamnya terhimpun tawakal dan sabar.

Minggu, 18 Juli 2010

Kata Mutiara Islami tentang Cinta

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:

Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.

Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.

Sabtu, 17 Juli 2010

Strategi Manajemen Diri

Assalaamu'alaikum Wr Wb.


Yth. Pak Satria, saya pernah bertemu bapak pada waktu bapak bedah buku Breaking Time beberapa tahun lalu. Buku bapak tersebut dapat memberikan inspirasi saya dalam mengelola waktu tuk manajemen diri. Alhamdulillah saya telah membuat visi, misi, serta peta kehidupan dan planning dunia -akhirat.... Tapi seiring dengan waktu kadang muncul virus-virus yang menurunkan motivasi diri..


Yang ingin saya tanyakan:
  1. Bagaimana agar dapat memiliki motivasi diri yang dahsyat selalu dalam performa tinggi dan stabil...?
  2. Bagaimana strategi manajemen diri dalam merealisasikan target dan planing yang talah disusun (melaksanakan dengan kesadaran diri)....?
  3. Bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri yang mantap..?


Jazakallahu ahsanal jaza' atas jawaban dan motivasi yang bapak diberikan...


Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.


Abdillah

Jawaban

Jumat, 16 Juli 2010

Penggunaan Vuvuzela Diharamkan!

Meniupkan vuvuzela yang bisa mengganggu dan merusak pendengaran orang lain hukumnya haram.

Majelis Umum untuk Urusan Islam dan Zakat Uni Arab Emirat mengeluarkan fatwa mengharamkan penggunaan vuvuzela jika dalam penggunaannya bisa mengganggu dan merusak pendengaran.

Fatwa tersebut diatur pada pasal 11625. Dalam fatwa tersebut disebutkan jika penggunaan vuvuzela hanya boleh digunakan di dalam stadion, jika memang dalam penggunaannya tidak merugikan pihak lain.

"Akan tetapi, importir dan para penjual harus memastikan kekuatan dari suaranya tidak melebihi 100 desibel, sehingga bisa dihindari merusak pendengaran orang lain," demikian fatwa tersebut berbunyi.

Penetapan fatwa ini didasarkan pada hasil penelitian yang diketahui bunyi keras vuvuzela bisa merusak pendengaran jika kekuatannya mencapai, atau bahkan melebihi 100 desibel.

Inilah Cara Meluruskan Qiblat (Rashdul Kiblat)

Apakah arah kiblat masjid bisa berubah atau bergeser akibat gempa bumi maupun bergeraknya lempeng Bumi seperti isu yang tengah berkembang? Jawabannya tentu TIDAK! Artinya pengukuran sebelumnya memang yang membuat arah kiblat masjid tersebut tidak tepat. Dan para pakar geologi menegaskan bahwa kiblat tidak akan bergeser karena gempa maupun pergeseran lempeng Bumi.

Apakah arah kiblat cukup ke BARAT? Sebagaimana yang difatwakan oleh MUI beberapa waktu yang lalu? Jawabannya tentu TIDAK! Sebab di zaman sekarang menentukan arah kiblat semudah membalik telapak tangan (saking mudahnya RED) alias tidak sulit.

Kamis, 15 Juli 2010

MUI Ralat Fatwa Arah Kiblat Salat

Jakarta-detiknews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meralat fatwa No 03 Tahun 2010 tentang Kiblat. Arah kiblat yang sebelumnya disebutkan menghadap barat kini telah direvisi menjadi ke arah barat laut.

"Untuk Indonesia secara umum kiblat menghadap ke barat laut, bukan barat, ini sekaligus merevisi fatwa kita yang tempo hari," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Ma'ruf Amin saat berbincang dengan detikcom, Rabu (14/7/2010).

MUI pun menghimbau agar semua wilayah di Indonesia harus menyesuaikan arah kiblat sesuai dengan ralat dari fatwa sebelumnya.

"Indonesia itu letaknya tidak di timur pas Kabah tapi agak ke selatan, jadi arah kiblat kita juga tidak barat pas tapi agak miring yaitu arah barat laut," terangnya.

Fatwa yang diralat tersebut adalah fatwa yang dikeluarkan MUI Tanggal 22 Maret 2010 lalu. Adapun diktum fatwa MUI No. 03 Tahun 2010 tentang Kiblat disebutkan:
  1. Kiblat bagi orang shalat dan dapat melihat Kabah adalah menghadap ke bangunan Kabah (ainul ka’bah).
  2. Kiblat bagi orang yang salat dan tidak dapat melihat Kabah adalah arah Kabah (jihat al-Ka’bah).
  3. Letak georafis Indonesia yang berada di bagian timur Kabah/Mekkah, maka kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke arah barat.

Sumber : http://www.mui.or.id/