Senin, 08 Agustus 2011

Dan Celakalah Orang-orang yang Beriman....


Kamu mengira bila telah beriman selamatlah kehidupanmu dari berbagai bentuk cobaan dan ujian.
Kamu menyangka dengan sekedar menunaikan shalat lima waktu tak ada yang bisa menggoyahkan keimananmu.
Kamu merasa telah menjadi orang yang saleh, begitu bertakwa kepada Allah, tak memiliki catatan dosa, sehingga ketika dirimu ditimpa penyakit, hartamu lenyap, perniagaanmu merugi, kamu berkata, “Apa dosaku sampai ditimpa kesusahan seperti ini?“
Padahal siapa kamu? Sebersih apakah dirimu? Apakah kamu malaikat? Tak pernah tercemarkah tanganmu? Tak pernah ternodakah lisanmu?
Kalau kamu memang orang yang ‘bersih’, mari..marilah kemari. Ini Ayyub, Nabi yang saleh lagi bertakwa. Di satu fase kehidupannya, Allah memberinya cobaan. Syaithan menguasai jasadnya. Ia tiupkan padanya penyakit, maka tersebarlah penyakit kulit yang menjijikkan di sekujur tubuhnya . Tergerogotilah sendi-sendi tulangnya dan melemahlah jasadnya. Setelah itu syaithan membakar seluruh hartanya dan meninggallah satu per satu anak-anaknya. Karena tak kuat lagi memikul derita yang kian berat, istri-istrinya pun satu per satu meninggalkannya, hingga hanya satu orang saja yang setia menemaninya…Sudahkah kamu menerima cobaan seperti yang beliau rasakan?


Kalau kamu memang orang yang berhati ‘suci’ tak ‘bernoda’, mari..marilah kemari. Ini Muhammad  kholilullah (kekasih Allah), seorang pemimpin para Nabi dan umat manusia yang paling bertakwa kepada Allah.
Ia pernah dilempar dengan kotoran unta ketika sujud. Dicekik lehernya dengan kain tatkala bermunajat kepada Rabbnya.
Ia keluar dari Thaif dengan langkah gontai, terusir, diejek anak-anak, dilempar batu hingga bercucuranlah darah dari pelipisnya membasahi kakinya.

Ia pemimpin orang-orang bertakwa yang merasakan bagaimana berhari-hari harus mengganjal perut dengan batu untuk menahan lapar.
Ia tidur di atas tikar usang sampai terlihat guratannya di perut dan punggungnya, sehingga membuat sosok Umar bin Khaththab yang terkenal keras dan tegas, terenyuh hatinya dan menetes air matanya. “Di sana Kaisar Romawi dan Kisra Persia bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai, sedangkan engkau utusan Allah dan pilihan-Nya,.. “ ujarnya sendu. (HR. Muslim no. 1479)

Lantas, sudahkah kamu merasakan seperti yang beliau rasakan?
Kalau kamu merasa bak pejuang yang banyak berkorban untuk din, mari..marilah kemari. Ini Ammar bin Yasir, shahabat Nabi yang mulia, seorang pejuang dari keluarga pejuang islam nan gigih.
Ia diseret ke padang pasir, didera, dicambuk dan ditindih dengan batu besar di tengah hamparan cuaca bak neraka. Pernah suatu kali ia dipanggang dengan api sehingga mengelupaslah kulitnya, hilanglah kesadarannya.
Tak hanya ini. Kafir Quraisy pun menyakiti Ibunya tercinta. Mereka menyeretnya, merendahkannya dan menyiksanya. Sampai puncaknya, mereka menusuk kemaluannya dengan tombak hingga tembuslah ke anggota tubuh lainnya! Jadilah ia syahid pertama dalam sejarah islam..
Lalu ayahnya tercinta, setelah menerima kebengisan demi kebengisan serta siksaan yang sedemikian rupa, tak kuat lagi raganya menahan semua itu, akhirnya ia menyusul istrinya tercinta. Ia pun meregang nyawa di tengah kekejaman Quraisy yang kian memuncak.. Bertambahlah pilu Ammar..
Apakah kamu sudah merasakan apa yang ia rasakan?
 
Kalau kamu jadi ‘sengsara’ setelah mencurahkan harta dan tenaga untuk membela agamamu, mari..marilah kemari. Ini Mush’ab bin Umair shahabat Nabi yang mulia, seorang pemuda tampan yang tumbuh dari keluarga kaya raya dan dimanja orang tua. Ketika ia masuk islam, murkalah ibunya, ia penjarakan anaknya lalu diusirlah ia.
Maka keluarlah Mush’ab meninggalkan kasih sayang orang yang selama ini membesarkannya…
Keluarlah ia meninggalkan kemewahan rumah yang selama ini menaunginya…
Keluarlah ia meninggalkan kenikmatan dunia yang selama ini dirasakannya…

Bersambung..........

From : www.Eramuslim.com.

2 komentar:

  1. bismillah. afwan kalau copypaste tulisan, judulnya jangan diubah sembarangan dong..judul di sini jauh sekali dengan aslinya, bahkan sangat menyimpang..
    belum lagi lafazh pujian untuk Allah (عز وجل )doa untuk para nabi (صلى الله عليه وسلم)dan sahabat(رضي الله عنه)juga tidak dicantumkan..
    mohon ini diperhatikan
    barakallahu fiikum...

    BalasHapus
  2. assalamualaikum..
    ana ucpkan trimaksih bnyak ats koreksinya dan ana jga mnta maaf krna kmi jga krang tau,maklum bru pemula,semoga atas koreksinya ini bsa membuat perubhan yg lbih baik lgi untuk kdepannya..

    BalasHapus

Untuk meninggalkan komentar, di bagian "Beri komentar sebagai:" yg ada di bawah, pilih opsi "Name/URL", kemudian isi nama anda pada kolom "Nama" & isi alamat website/blog/link anda pada kolom "URL" (bila tidak ada bisa dikosongkan) lalu klik "Lanjutkan". Setelah itu tulis komentar anda, jika sudah klik "Poskan Komentar" (di pojok kiri bawah). Terakhir, masukan kode acak yg tertera di gambar, lalu klik "Poskan Komentar"