oleh Ahmad Faiz Muntazori pada 24 Juni 2009 jam 14:04
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan. “Para
malaikat disini mengatakan bahwa besok Engaku akan mengirimku ke dunia.
Tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil
dan lemah.” Kata si bayi
Tuhan menjawab. “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia
akan menjaga dan mengasihimu.
“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan
tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia.” demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab. “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum
untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih
berbahagia.
Si bayipun bertanya kembali. “Dan apa yang dapat saya
lakukan saat saya ingin bertanya kepada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab. “Malaikatmu akan mengajarkan
bagaimana cara kamu berdo’a”
Si bayipun masih belum puas, ia pun bertanya lagi. “Saya
mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”
Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab. “Malaikatmu akan
melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya.
“Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”
Dan Tuhanpun menjawab. “Malaikatmu akan menceritakan
kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali
kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi
dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya.
“Tuhan… jika saya pergi sekarang, bisakah engau
memberitahuku siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhanpun menjawab, “Kamu dapat memanggil malaikatmu…
IBU…
Kenanglah Ibu yang menyayangimu
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…
Ingatlah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi
melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu.
Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu ?
…dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu
ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu
di rumah tempat kau dilahirkan.
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan
senyumanmu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau
rindukan di masa dating. Ketika ibu telah tiada……….
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita. Tak
ada lagi senyuman indah… tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang
ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya.
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata
mendo’akanmu di setiap hembusan nafasnya.
Kembalilah segera ….. peluklah ibu yang selalu menyayangimu
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah
yang terbaik di akhir hayatnya.
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya…
Ibu … Maafkan aku… Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.
*diambil dari video muhasabah -ga tau asalnya darimana-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk meninggalkan komentar, di bagian "Beri komentar sebagai:" yg ada di bawah, pilih opsi "Name/URL", kemudian isi nama anda pada kolom "Nama" & isi alamat website/blog/link anda pada kolom "URL" (bila tidak ada bisa dikosongkan) lalu klik "Lanjutkan". Setelah itu tulis komentar anda, jika sudah klik "Poskan Komentar" (di pojok kiri bawah). Terakhir, masukan kode acak yg tertera di gambar, lalu klik "Poskan Komentar"