Pemuda Islam, Bangkitlah !!!
Misi yang jauh lebih besar dari misi-misi agen
FBI,CIA, bahkan agen Mossad yang tak pernah berhenti untuk menghancurkan umat
Islam. Misi yang langsung Allah berikan untuk kita.Misi untuk memberlakukan
hukum-hukumNya diseluruh penjuru dunia dan untuk mengalihkan manusia dari
penghambaan terhadap sesamanya. Juga untuk membebaskan umat manusia dari alam
yang sempit menuju
alam bebas merdeka.
Misi
yang sesuai dengan sunatullah penciptaan manusia, yaitu untuk
mewujudkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah serta untuk menyerahkan diri
sepenuhnya terhadap seluruh keputusanNya. Sebagai mana yang dikatakan Allah
dalam firmanNya :
"
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu."
( Adz Dzariyat : 56 )
Disadari
atau tidak masa muda adalah masa yang paling produktif bagi seorang insan. Maka
sangat disayangkan jika kita menyia-nyiakan begitu saja masa muda kita.
Masa disaat fisik kita masih sangat kuat, sel-sel otak kita masih cerdas untuk
menangkap materi-materi yang kita dapatkan,dan terutama masa yg akan dimintai
pertanggungjawabanNya.
Dengan misi yang teramat berat diatas sebagai
seorang pemuda muslim kita harus memiliki lima macam kriteria yang harus kita
yakini sepenuhnya, yaitu :
1. Iman yang kuat
Jagalah dalam hati kalian agar Iman tidak mudah goyah dan
surut.Sesuai firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 15.
Iman
yang kuat, seperti pohon yang akarnya menghujam kedalam tanah,
batangnya menjulang kuat, dan diantara daunnya yang rimbun akan dihasilkan buah
akhlaq dan amal yang manis rasanya. Maka inilah saatnya memperkokoh iman kita.
Mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan yang akan selalu
berputar dalam catatan kehidupan kita.
2. Keikhlasan
yang Sungguh-sungguh
" Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan ) agama dengan
lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang
demikian itulah agama yang lurus."
( Al Bayinah : 5 )
3. Tekad yang
kuat tanpa rasa takut
" (Yaitu) orang-orang yang menyampaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut
kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat
Perhitungan." ( Al Ahzab : 39 )
4. Usaha yang
berkesinambungan
Salah
satu yang harus dipenuhi dalam mewujudkan misi kita ialah tidak mengenal rasa
jenuh dan malas.
" Dan katakanlah :"Bekerjalah kamu, maka Allah
dan rasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, …"
( QS At Taubah : 105 )
Kemalasan adalah faktor terbesar dari diri kita yang telah
begitu lama membuat kita lalai dan terbuai. Padahal tiap detik yang kita lalui
akan selalu tercatat dalam kitab amalan kita. Akan ada masa pertanggungjawaban,
siapkah kita ,apa yang akan kita katakan saat Allah bertanya untuk apa masa
mudamu digunakan ??
5. Pengorbanan
Pengorbanan adalah sesuatu yang wajar sebagai bukti
kecintaan kita pada Allah. Harta, jiwa, raga dan segala macam pengorbanan
menjadi konsekuensi yang logis bagi orang yang sedang gila cinta.
Adik-adikku,karena itulah besar kecil pengorbanan seorang mukmin juga menjadi
tolak ukur seberapa besar cinta dan keimanannya pada Allah dan Rasulnya.
Kini
yang ada dihadapan kita adalah kenyataan bahwa umat Islam tengah berada di
persimpangan jalan. Dunia Islam pada umumnya menghadapi benturan keras dari
arus ideologi, pemikiran, moralitas, adat istiadat, kebudayaan, dan
lain-lain.Mari kita berkaca diri, berapa banyak kita mendengarkan kaset-kaset
barat dibandingkan kaset-kaset murotal.Atau berapa sering kita lebih memilih
mode barat dibandingkan pakaian yang Islami. Maka tak dapat dipungkiri, bahwa
kini masyarakat kita ( dan juga kita ) sedang sakit parah.
Sakit
yang tidak hanya dapat disembuhkan dengan pemeriksaan fisik dan pemberian
terapi medikamentosa. Tapi sakit yang membutuhkan pengobatan yang intensif
untuk memulihkan kembali kesehatannya. Umat kita mendambakan seorang yang dapat
menggandeng tangannya untuk menuju ke atas bahtera keselamatan untuk kemudian
berlabuh di pantai kedamaian.Umat kita membutuhkan penyelamatan, petunjuk dan
perbaikan.Dan pemuda muslim adalah satu-satunya tempat melabuhkan semua harapan.
Pemuda Islamlah penentu kebangkitan dan eksistensinya.
Maka
berilah qudwah ( panutan) yang baik kepada orang lain dalam segala sesuatu. Dan
mulailah dari diri kita ( ibda bi'nafsik ). Bangkitlah, dan
bercerminlah pada kader-kader mukmin yang digembleng Rasulullah di Darul
Arqom.Mereka adalah pemuda-pemuda yang tangguh. Dari tangan merekalah terbit
fajar Islam. Bagaimana tidak ? Pada waktu itu usia Rasulullah sendiri pun baru
menginjak empat puluh tahun ketika beliau diangkat menjadi rasul. Sedangkan Abu
Bakar pada waktu itu berusia tiga tahun lebih muda dari usia Nabi Saw. Bahkan
Umar bin Khattab masih berusia 27 tahun dan Ali ra adalah orang termuda dari
keempat khalifah tersebut. Juga para mujahid yang tangguh, seperti Abdullah bin
Mas'ud, Abdul Rahman bin Auf, Al Arqam bin Arqam, dan puluhan bahkan ratusan
pemuda lainnya.
Dalam
mengemban risalah dawah, mereka dengan tabah menanggung siksaan. Mereka rela
berkorban demi lancarnya perjuangan Siang dan malam berusaha keras mewujudkan
kemenangan gemilang serta keeksistensian Islam.Bagaimana dengan kita ?Perbaikan
diri bagaimana pun harus dimulai dari diri kita sendiri, sebelum kita menyeru
orang lain dan mengajak sebanyak mungkin saudara-saudara kita menuju surga.Maka
inilah saatnya kita mulai tiap detik selangkah lebih baik otreh !
Janji Allah pasti akan terwujud, bahwa Islam
akan kembali berjaya. Maka seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Banna bahwa
"Umat harus bangkit. Namun aset umat ini untuk kembali bangkit telah
terkuras habis, kecuali satu : itulah pemuda." Ya, inilah
saatnya bagi kita untuk bangkit, untuk senantiasa berada dalam garis
keseimbangan antara amal, akal, dan ruhiyah . Pilihan kini berada ditangan
kita, untuk menjadi umat pengganti atau yang tergantikan ?? Wallahu alam
bishawab.
Alhamdulillah Masih ada berjihad di sman 97
BalasHapus