Allah telah menciptakan setiap sesuatu yang hidup dengan
sarana penglihatan menakjubkan yang ia butuhkan. Manusia memiliki mata
mengagumkan yang memungkinkan mereka melihat di daratan. Tapi penglihatan di
bawah air sangatlah kabur. Alasannya adalah bahwa mata manusia memiliki masalah
berfokus di bawah air. Untuk mengatasi kesulitan ini, kita menggunakan kacamata
selam yang membentuk kantong udara di sekitar mata kita. Kita hanya dapat
melihat dengan jelas di bawah air dengan bantuan kacamata ini. Dengan cara yang
sama, manusia menggunakan kamera berteknologi tinggi untuk memotret di bawah
air. Mata lumba-lumba sama seperti kamera khusus yang memungkinkan mereka
melihat jelas di bawah air dan di atasnya. Mereka memiliki lensa lentur pada
mata mereka yang mengembang dan mengerut sehingga memungkinkan mata mereka
berfokus di bawah dan di atas air. Ini merupakan kebutuhan penting bagi
lumba-lumba.
Setiap kali lumba-lumba berada di permukaan, mereka
memperhatikan secara seksama pergerakan kawanan burung di sekitar mereka. Ini
karena, di mana pun kawanan burung berkumpul, di situlah terdapat sekumpulan
ikan. Lumba-lumba sangat tahu hal ini dan menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan kemudahan dalam berburu.
Perangkat khusus pada mata lumba-lumba ini juga melindungi
mereka dari air laut asin.
Mata lumba-lumba memiliki satu ciri istimewa lain: setiap
mata dapat berfokus pada titik berbeda pada saat yang sama. Karena itu,
lumba-lumba dapat melihat ke depan dengan satu mata tertuju ke arah berenangnya
sembari mengamati keberadaan bahaya di sekeliling dengan mata yang lain –
kawanan hiu, misalnya.
Bila perlu, lumba-lumba bahkan dapat menutup satu mata dan
membiarkan setengah otaknya tidur. Kemudian, ia menutup mata lainnya sehingga
memungkinkan setengah bagian lain dari otaknya untuk tidur. Dengan cara ini, ia
tidak pernah sepenuhnya tidur dan selalu terlindungi dari bahaya.
Mereka yang mendukung teori evolusi menyatakan bahwa semua
makhluk hidup di bumi dengan semua kelengkapan tanpa cacatnya muncul menjadi
ada sebagai hasil kebetulan.
Jika hal itu benar, maka perangkat sonar dan mekanisme
penglihatan unggul milik lumba-lumba mestinya merupakan hasil karya kebetulan
pula, padahal tak seorang pun yang akan
berpendapat bahwa perangkat sonar elektronik atau kamera dapat muncul menjadi
ada dengan cara ini. Untuk menyatakan bahwa mata lumba-lumba, yang secara
teknologi jauh lebih unggul dari kamera biasa, atau perangkat sonar hebatnya,
merupakan hasil kebetulan semata tidaklah masuk akal. Fakta bahwa perangkat
teknologi sedemikian canggih telah dipasang di dalam tubuh makhluk hidup
memperlihatkan kepada kita sebuah fakta jelas: Allah menciptakan lumba-lumba
dan memberi mereka ciri-ciri istimewa yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk meninggalkan komentar, di bagian "Beri komentar sebagai:" yg ada di bawah, pilih opsi "Name/URL", kemudian isi nama anda pada kolom "Nama" & isi alamat website/blog/link anda pada kolom "URL" (bila tidak ada bisa dikosongkan) lalu klik "Lanjutkan". Setelah itu tulis komentar anda, jika sudah klik "Poskan Komentar" (di pojok kiri bawah). Terakhir, masukan kode acak yg tertera di gambar, lalu klik "Poskan Komentar"