Selasa, 28 Desember 2010

Serangan ke Gaza Tak Mengganggu Program RS Indonesia

Gaza kembali mengalami serangan-serangan militer Israel. Pesawat tempur Israel dikabarkan menghantam Gaza Tengah dan menyebabkan 5 warganya syahid. Hal ini dibenarkan oleh Nur Ikhwan Abadi, relawan insinyur MER-C yang saat ini masih bertugas di Gaza.

Disain bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina

“Iya, Sabtu kemarin terjadi serangan di Gaza Tengah. Lima warganya syahid akibat serangan ini. Kemarin juga kami dengar ada serangan Israel lagi ke Khan Younis dan Rafah, tiga orang dikabarkan luka,” demikian ungkap Nur Ikhwan ketika dihubungi via telepon pada hari Rabu (22/12). “Semalam terdengar lagi suara bom, tapi kami belum tahu ada korban atau tidak. Mohon doa dari teman-teman di Jakarta,” lanjutnya.

Bagi kedua relawan MER-C yang sudah tinggal di Gaza selama hampir 5 bulan ini, suara bom atau suara serangan roket menjadi hal yang biasa karena mau tidak mau mereka harus beradaptasi dengan kondisi di Gaza yang merupakan wilayah perang.

Serangan Israel ke Gaza Tengah Sabtu lalu disinyalir merupakan serangan terburuk terhadap Jalur Gaza setelah oeprasi Cast Lead yang diterapkan Israel pada akhir 2008 hingga awal 2009 lalu, dimana ketika serangan masih terjadi Tim MER-C memasuki wilayah tersebut untuk memberikan bantuan medis kepada para korban.

Terjadinya eskalasi serangan di wilayah Gaza dalam satu minggu terakhir tidak akan berpengaruh pada rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Hal ini dinyatakan oleh dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C.

“Walaupun beberapa hari terakhir terdengar adanya serangan-serangan yang melanda Jalur Gaza, namun hal ini tidak akan menyurutkan rencana pembangunan RS Indonesia di Gaza. Pembangunan RS Indonesia akan terus berlanjut” ungkapnya.

Serangan Israel ke beberapa wilayah di Gaza juga tidak mengganggu aktifitas dua relawan MER-C di sana. Aktifitas survai dan koordinasi terkait rencana pembangunan RS Indonesia tetap dilakukan.

“Saat ini kami sedang melakukan survai ketersediaan dan harga barang-barang material di seluruh penjual di kota Gaza. Kami juga melakukan kunjungan dan kordinasi dengan pejabat pemerintahan dan NGO-NGO yang ada di Gaza. Hampir setiap hari kami mengunjungi 3-4 tempat,” jelas Abdillah Onim, yang juga merupakan Ketua MER-C Cabang Gaza.

Sementara itu, rencana pembangunan RS Indonesia sekarang sudah mencapai tahap tender. Dalam waktu dekat MER-C akan mengirimkan lagi tim relawannya ke Gaza yang terdiri dari para insinyur untuk membantu proses tender dan hal teknis lainnya yang berhubungan dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia.

"Mudah-mudahan, pembangunan RS Indonesia bisa dimulai awal tahun depan," lanjutnya.


Sumber: http://www.mer-c.org/misi-merc/7-misi-luar-negeri/894-meski-gaza-diserang-program-rs-indonesia-di-gaza-tetap-berlanjut.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk meninggalkan komentar, di bagian "Beri komentar sebagai:" yg ada di bawah, pilih opsi "Name/URL", kemudian isi nama anda pada kolom "Nama" & isi alamat website/blog/link anda pada kolom "URL" (bila tidak ada bisa dikosongkan) lalu klik "Lanjutkan". Setelah itu tulis komentar anda, jika sudah klik "Poskan Komentar" (di pojok kiri bawah). Terakhir, masukan kode acak yg tertera di gambar, lalu klik "Poskan Komentar"