Israel benar-benar melancarkan serangannya ke kapal pembawa bantuan untuk rakyat Gaza "Freedom Flotilla." Israel memang sudah jauh-jauh menyiapkan serangan itu, yang diberi kode "Operation Sky Wind" dengan target menyerang dan menculik para aktivis kemanusiaan dalam rombongan kapal "Freedom Flotilla."
Sumber-sumber di Israel mengatakan, Angkatan Laut menargetkan pengambialihan "Freedom Flotilla" dengan cara paksa sebelum misi bantuan itu mencapai pantai Gaza dan "Operation Sky Wind" akan dilakukan empat tahap.
Tahap pertama, Angkatan Laut Israel akan menyampaikan peringatan agar kapal misi bantuan itu tidak mendekat ke "garis merah". Jika kapal tetap mendekat, maka dianggap telah melakukan "pelanggaran hukum" Israel.
Tahap kedua, pasukan Israel masuk secara paksa ke kapal-kapal misi bantuan ke Gaza dan mengambil alih kapal-kapal itu. Jika awak kapal tidak mematuhi perintah, pasukan Angkatan Laut Israel akan melakukan serangan dan menguasai konvoi kapal yang terdiri dari delapan kapal yang membawa sekitar 800 aktivis kemanusiaan. Kemudian kapal-kapal itu akan dibawa ke Pelabuhan Ashdood dan para aktivisnya akan ditawan di dalam sebuah tenda besar yang sudah disiapkan khusus untuk operasi ini.
Tahap ketiga, tentara dan polisi Zionis akan memaksa para aktivis untuk menandatangani pernyataan bahwa mereka bersedia dideportasi ke negara asal mereka masing-masing. Setelah itu, Israel akan mendeportasi para aktivis tersebut lewat jalur udara melalui bandara Ben Gurion.
Tahap keempat, para aktivis yang menolak menandatangani pernyataan deportasi, akan ditahan, diperiksa kesehatannya dan akan diserahkan ke Brigade Nahshon, pasukan yang berada dibawah komando Lembaga Pemasyarakatan Israel. Setelah itu, para aktivis yang dianggap membangkang akan dikirim ke penjara Israel di Be'er Sheva dan penjara-penjara lainnya sampai mereka menjalani proses hukum dan dideportasi seluruhnya.
600 aktivis kemanusiaan yang menumpangi delapan kapal yang membawa bantuan untuk warga Gaza menegaskan, mereka sudah bertekad bulat untuk menembus blokade Israel di Gaza, tak peduli dengan ancaman yang dilontarkan rezim Zionis Israel.
Dan hari ini, pasukan Israel menyerang konvoi kapal bantuan internasional itu, saat masih berada di wilayah perairan internasional atau sekitar lebih dari 150 kilometer lepas pantai Gaza. Dengan brutal tentara-tentara Zionis menyerbu ke dalam kapal dan menembaki para aktivis. Informasi terbaru menyebutkan, 10 aktivis tewas akibat serangan itu dan 30 orang lainnya luka-luka. (ln/imemc/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Sumber-sumber di Israel mengatakan, Angkatan Laut menargetkan pengambialihan "Freedom Flotilla" dengan cara paksa sebelum misi bantuan itu mencapai pantai Gaza dan "Operation Sky Wind" akan dilakukan empat tahap.
Tahap pertama, Angkatan Laut Israel akan menyampaikan peringatan agar kapal misi bantuan itu tidak mendekat ke "garis merah". Jika kapal tetap mendekat, maka dianggap telah melakukan "pelanggaran hukum" Israel.
Tahap kedua, pasukan Israel masuk secara paksa ke kapal-kapal misi bantuan ke Gaza dan mengambil alih kapal-kapal itu. Jika awak kapal tidak mematuhi perintah, pasukan Angkatan Laut Israel akan melakukan serangan dan menguasai konvoi kapal yang terdiri dari delapan kapal yang membawa sekitar 800 aktivis kemanusiaan. Kemudian kapal-kapal itu akan dibawa ke Pelabuhan Ashdood dan para aktivisnya akan ditawan di dalam sebuah tenda besar yang sudah disiapkan khusus untuk operasi ini.
Tahap ketiga, tentara dan polisi Zionis akan memaksa para aktivis untuk menandatangani pernyataan bahwa mereka bersedia dideportasi ke negara asal mereka masing-masing. Setelah itu, Israel akan mendeportasi para aktivis tersebut lewat jalur udara melalui bandara Ben Gurion.
Tahap keempat, para aktivis yang menolak menandatangani pernyataan deportasi, akan ditahan, diperiksa kesehatannya dan akan diserahkan ke Brigade Nahshon, pasukan yang berada dibawah komando Lembaga Pemasyarakatan Israel. Setelah itu, para aktivis yang dianggap membangkang akan dikirim ke penjara Israel di Be'er Sheva dan penjara-penjara lainnya sampai mereka menjalani proses hukum dan dideportasi seluruhnya.
600 aktivis kemanusiaan yang menumpangi delapan kapal yang membawa bantuan untuk warga Gaza menegaskan, mereka sudah bertekad bulat untuk menembus blokade Israel di Gaza, tak peduli dengan ancaman yang dilontarkan rezim Zionis Israel.
Dan hari ini, pasukan Israel menyerang konvoi kapal bantuan internasional itu, saat masih berada di wilayah perairan internasional atau sekitar lebih dari 150 kilometer lepas pantai Gaza. Dengan brutal tentara-tentara Zionis menyerbu ke dalam kapal dan menembaki para aktivis. Informasi terbaru menyebutkan, 10 aktivis tewas akibat serangan itu dan 30 orang lainnya luka-luka. (ln/imemc/prtv)
Sumber: http://www.eramuslim.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk meninggalkan komentar, di bagian "Beri komentar sebagai:" yg ada di bawah, pilih opsi "Name/URL", kemudian isi nama anda pada kolom "Nama" & isi alamat website/blog/link anda pada kolom "URL" (bila tidak ada bisa dikosongkan) lalu klik "Lanjutkan". Setelah itu tulis komentar anda, jika sudah klik "Poskan Komentar" (di pojok kiri bawah). Terakhir, masukan kode acak yg tertera di gambar, lalu klik "Poskan Komentar"